Pasuruan, JATIM | Sidikfakta.com – Chat Grup WhatsApp (WAG) wali murid Seorang guru (wali kelas) di Pasuruan marah-marah ke wali murid karena merasa jengkel terhadap anak didiknya, Kamis (26/9/2024).
Pada chat Grup WhatsApp itu guru tersebut bernama Ibu ED atau panggilan akrabnya yakni bunda.
Itu terlihat dari hasil tangkap layar postingan di WAG wali kelas di hari, Kamis dari pagi hingga malam hari sekira 21:30 WIB.
Dengan mengeluarkan kata-kata yang kurang etis sebagai seorang guru.
Chat Seorang Guru Di WAG Wali Kelas Tidak Pantas Lontarkan
Adapun isi chatnya si guru,
” UULLEERR IIKII…!!! sampyan sekolah’ii dhewe mareenn bpk-ibu cek’no weroh rasane momong arek memel, melleerr, gk kenek dimomong seng genah…( ULAT INI…!!! anda sekolah i sendiri saja bapak-ibu biar tahu rasanya bimbing anak nakal ,susah dinasehati, tidak bisa dibimbing dengan benar)…” isi chat di WAG wali murid
Adapun yang lainnya seperti,
“DISIRAM GAK TELLEESS… DIGENI GAAKK GOOSSOONGG!!! ( Disiram tidak basah, dibakar tidak gosong)”.
Guru itu benar-benar geram sepertinya. Diduga, gegara masalah tugas yang diberikan dan adanya pelanggaran siswa di sekolah yang tidak mentaati peraturan.
Baca Juga : Miris! Kecelakaan Maut di Jalintim Km 55, Akibat Mobil Teronton Gagal Nanjak
Ketika awak media mengklarifikasi ke sekolah tersebut. Humas membenarkan apa yang terjadi dan sudah ditindaklanjuti.
Novi juga selaku humas SMPN 1 Grati, mengatakan, Sabtu (28/9/2024)
“Tugas kami disini sebagai orang tua anak-anak, sebisa mungkin kami memberikan pengarahan yang terbaik untuk anak-anak. Kalau anak-anak salah ya kami ingatkan, selama tidak memberikan hukum fisik,tidak masalah”. tuturnya
“Misal anak-anak tidak mengerjakan PR ya kami punya poin ,ada tatib yang mengikat anak-anak dan itu sudah ditandatangani oleh orang tua bermaterai, bahwa anak-anak harus mematuhi peraturan”. Tambah Novi.
Jadi seandainya anak-anak tidak mengerjakan PR ada poin-poinnya.
Terkait adanya poin sebenarnya tugas wali kelas. Karena memang hak wali kelas. Karena wali kelas sebagai orang tua di sekolah.
Selanjutnya disinggung terkait kata-kata yang tak pantas di WAG yang beredar Novi menjelaskan,
“Sebenarnya tidak pantas, dan kemarin sudah dipanggil dan jangan sampai diulang lagi, dan sudah ada tindaklanjutnya kalau dengan bahasa seperti itu tidak pantas. Sebab bagaimanapun kami disekolah itu juga harus memberikan contoh yang baik untuk anak-anak dan wali murid”.
“Seandainya ada kata-kata sampai seperti itu, sangking mangkelnya (karena jengkelnya) terhadap anak-anak. Kami sekarang menjiwit (mencubit) saja sudah tidak boleh, apalagi seperti itu luar biasa”. terangnya.
Ketika awak media menanyakan soal chat-chatnya wali kelas yang beredar di WAG orang tua tersebut, ada indikasi bully???.
“Kan sudah kami luruskan,sudah kami konfirmasi bahwa ibu salah, mohon tidak diulangi bahasa-bahasa seperti itu salah, (perundungan)”. Pungkasnya.
// M. Ichwan //
Kabiro Pasuruan Raya