Lombok Tengah, NTB | Sidik Fakta – Dugaan Bullying terhadap siswanya yang mengakibatkan para siswa aksi Demo pada kamis (25/05/2023) yang lalu, H Amrullah Kepala Sekolah SMAN 1 Praya Tengah sampaikan klarifikasi diruangannya Sabtu (27/05/2023).
Kepala Sekolah tersebut menjelaskan bahwa sebenarnya niat mereka baik dengan mengadakan program Sabtu Budaya yang melatih literasi dan numerasi pada siswa-siswinya. Dirinya mengaku program tersebut dikemas dalam bentuk game yang jika benar maka dapat hadiah.
“Niat kami baik untuk mendidik bukan untuk membuli. kita juga sediakan hadiah bagi siswa yang bisa dan berani maju ke depan membawakan materi apa yang telah dibaca. Namun kejadian ini disayangkan oleh kami karena mungkin keliru diartikan oleh siswa-siswi kami,” terang Kepala SMAN 1 Praya Tengah.
“Kebetulan setiap hari Sabtu kita ada program Sabtu Budaya. Di program ini kita sudah jadwalkan kegiatan apa yang akan berjalan hari itu, salah satu mengetes kemampuan literasi dan numerasi siswa. Jadi tidak ada bullying yang terjadi di sekolah, masalah ini kita anggap jadi pembelajaran saja,” tambahnya.
H Amrullah menerangkan bahwa tidak ada hukuman dalam program tersebut. Ia hanya ingin mengetes hapalan tentang numerasi yaitu ada yang kebagian menghapal perkalian 7 namun saat itu siswa tersebut tidak bisa menyelesaikan,.
“Kami pastikan tidak ada hukuman malah kami kasih hadiah bagi yang bisa dan benar.”ujar Kepsek.
Demikian juga H Samiun, Waka Humas disekolah tersebut menjelaskan bahwa itu luapan sepontan dari kekeliruan mengartikan program yang mereka agendakan. Terbukti dengan keadaan sekarang bahwa siswa-siswi sudah belajar dengan tenang seperti sediakala.
“Lihat saja sekarang, siswa kami tidak ada yang memberontak sudah belajar seperti biasa dengan tenang, halaman sekolah masih rapi, rumput-rumput sudah bersih, siswa-siswi tidak ada yang bolos.”terang Waka Humas.
(HSH)