Pasuruan, JATIM | Sidikfakta.com – Warga Kampung Mancilan, RT 02, RW 04, Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, kota Pasuruan. Warga melakukan unjuk rasa dengan mengeruduk Kantor Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Kamis (13/2/2025).
Atas peristiwa kasus penganiayaan terhadap Aries (34) dengan penuduhan mencuri celana dalam. Padahal tidak terbukti mencuri. Warga gelar aksi turun jalan menuntut keadilan Aries yang menjadi korban main hakim sendiri.
Geruduk Kantor Kecamatan, Warga Kelurahan Pohjentrek Kota Pasuruan Tuntut Keadilan Korban Penganiayaan

Warga Pohjentrek Kota Pasuruan Tuntut Keadilan Korban Penganiayaan
Ketua RW setempat, Mudrik Maulana, sekaligus Sekretaris LSM M-Bara, menyayangkan atas peristiwa tersebut.
” Aries warga saya, dituduh mencuri celana dalam tanpa adanya bukti yang kuat, bahwasanya dia mencuri,” ujarnya
“Warga langsung main hakim sendiri tanpa mencari tahu kebenarannya, bahkan saat kami mau meminta duduk perkaranya tidak dihiraukan,” tuturnya.
Disisi lain, Ayik Suhaya, SH., Ketua GM-FKPPI, menyesalkan atas peristiwa ini, yang mana warga main hakim sendiri langsung memukul (hajar) tanpa mengklarifikasi kebenarannya dan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap hukum.
“Seandainya ada orang dicurigai mencuri atau orang tersebut memang betul pencuri, masyarakat tidak boleh main hakim sendiri. Sebaiknya diamankan lalu diserahkanlah ke pihak kepolisian terdekat untuk ditindaklanjuti.” tegas Ayi Suhaya Kordinator aksi
Ayi Suhaya juga mengecam atas aksi main hakim sendiri ini. Ia mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran hukum yang sangat serius.
“Warga harus sadar, bahwa hukum harus ditegakkan dan tidak boleh mengambil tindakan di luar hukum (main hakim sendiri) dan kasus ini akan kami kawal terus,” tandasnya.
Baca Juga : Lounching Pemeriksaan Kesehatan Gratis Dalam Rangka PKG HUT Tahun 2025 Kota Pasuruan
Camat Purworejo, Alfian Afandi, juga menyayangkan peristiwa tersebut. Ia berjanji akan meningkatkan sosialisasi tentang hukum kepada masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Kami akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum (APH), untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya hukum,” ujar Alfian.
Saat ini, kasus penganiayaan terhadap Aries masih dalam proses penyelidikan oleh Polres Kota Pasuruan.
Sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap kebenaran kejadian tersebut.
// M. Ichwan //
Kabiro Pasuruan Raya