Pasuruan, JATIM | Sidikfakta.com – Sebagian warga Desa Kawisrejo, Kecamatan Rejoso, menggeruduk kantor Desa dan mengekspresikan kekecewaannya dengan berorasi, mosi atas tidak percaya kepemimpinan Kades NK. Minggu (29/9/2024).
Dalam orasinya, warga meminta Kepala Desa (kades) Kawisrejo mundur dari jabatannya. Kinerja Nanang Qosim selaku Kepala Desa setempat semakin buruk.
Pasalnya, mereka sudah sangat geram dengan tindakan dan kinerja yang dilakukan oleh kades tersebut.
Lebih dari satu jam saat aksi unjuk rasa berlangsung, pihak Forkopimcam Rejoso, perwakilan polsek Rejoso, perwakilan danramil Rejoso, memfasilitasi perwakilan warga untuk beraudiensi dengan Badan Perwakilan Desa (BPD) Kawisrejo.
Kecewa Dengan Kinerja Kepala Desa, Warga Desa Kawisrejo Datangi Balai Desa
Kordinator aksi, Rico Aditra mengatakan bahwa aksi tersebut murni aspirasi dan keinginan dari masyarakat dan tokoh masyarakat desa Kawisrejo. Warga yang tergabung dalam komunitas Gerakan Bersama Rakyat Antikorupsi (Gebrak) .
“Banyak keluhan warga yang tidak puas dengan kinerja Kepala Desa yang sekarang ini,” ucapnya
Menurut nya, desanya semakin terpuruk karena pelaksanaan program-program di desa banyak kendala, dan berdampak pada petani Desa Kawisrejo.
Selain itu, kondisi BUMDes semrawut lantaran modal yang telah terencana dalam program hanya angin surga saja.
“Bagaimana mungkin BUMDes bisa berkembang? pencairannya saja bulan Oktober, habis itu yang ditanyakan keuntungannya” ucap Rico.
Dalam unras itu juga hadir para mantan tokoh setempat. Seperti Mulyadi dan H. Toyib. Mereka ikut hadir memberikan pendapat agar mundur secara hormat daripada dimundurkan oleh warga (tidak hormat) .
“Kalau menurut saya lebih baik mundur secara baik-baik dari pada dimundurkan,” tutur H. Toyib.
H. Toyib memaparkan, kinerja pemerintah Desa Kawisrejo di bawah kepemimpinan Nanang Qosim mengalami penurunan drastis, di antaranya CSR dari Cheil Jedang selama 2 tahun tidak terealisasi, modal BUMDes dipakai dulu diberikan di akhir tahun, uang karang taruna dipakai, dan anggaran koperasi wanita pun juga demikian.
“Program-program Desa akhirnya tersendat pelaksanaannya, dampak itu banyak petani yang mengeluh. Apa gunanya kelompok tani sudah dibentuk tapi gak jalan,” terangrnya.
“Apalagi ada berita perselingkuhan yang menggemparkan di media sosial, pelakunya tidak lain adalah kades Kawisrejo. Selaku warga Kawis, sangat malu dengan adanya pemberitaan seperti itu,” tambahnya.
Oleh sebab itu H. Toyib berharap warga sudah mengingatkan lebih baik mundur,
“Dengan kesadarannya agar supaya pak Kades itu mundur atau diundurkan.” Ujarnya.
Nanang Qosim selaku kades Kawisrejo langsung menanggapi tuntutan warga dengan menyatakan,
“Ini adalah sebuah aspirasi dan saya sangat berterima kasih.”
Ia mengaku bakal memperbaiki semua tindakan dan kebijakan selama ini. Baginya, aspirasi warga tak mematahkan semangat untuk membangun desa Kawisrejo.
Soal keresahan, Kades bakal melakukan musyawarah bersama jajaran perangkatnya. Terkait isu perselingkuhan, ia membantah dan berani bersumpah.
“Ini saya menghadap ke selatan, disaksikan langit dan bumi bahwa saya tidak melakukan hal tersebut, demi Alloh saya berani bersumpah,” sebut Nanang Qosim.
“Tidak ada perbuatan perzinaan atau asusila, saat dibawa ke balai desa saya (hanya bertamu) ” kata Kades Seram saat diundang ke balai desa Kawisrejo.
Baca Juga : Polres Pasuruan Kota Bersinergi Dengan Dinas Pendidikan Terkait Bahaya Narkoba
Ia menjelaskan kalau Qosim ketahuan selingkuh, pastinya ada alat bukti seperti foto, video, pakaian dalam, atau selimut, dan bukti lainya. Namun saat kejadian itu pihak kedua warga setempat itu tidak memiliki alat bukti yang mendukung.
Kemudian dari kuasa hukum Kepala Desa Kawisrejo juga mengancam akan melaporkan wartawan, dan 2 warga yang menggerebek, menggelandang dan menuduh berselingkuh.
“Nanti kami akan menuntut dengan melaporkan ke Polres dalam kurun satu minggu ini, benar atau tidaknya, biar pihak yang berwajib yang menentukan,” ucap Umar Wirohadi saat mendampingi Nanang Qosim .
Sementara saudara Halim, wartawan yang memberitakan kades Nanang Qosim saat warga menggerebek gegara perselingkuhan itu tidak hadir saat unras tersebut. Karena ada kegiatan di luar kota. Namun, ia menjamin bahwa apa yang ia beritakan tersebut datanya valid,
Menurut salah seorang warga membacakan pesan chat WhatsApp dari dari Halim,
” kalau berani sumpah pocong” isi pesannya.
Saat melalui video call, Halim menambahkan ,
“Monggo mau dituntut ke mana saja saya siap,” saat tatap muka secara daring di hadapan ratusan warga, dan jajaran pemerintah desa yang hadir.
Selanjutnya pada akhir acara kordinator lapangan (korlap). Rico menyerahkan laporan kepada ketua BPD, Memet , yang mana laporan tersebut berisi hasil kinerja kepala desa Kawisrejo sampai saat ini.
// M. Ichwan //
Kabiro Pasuruan Raya