PASURUAN, JATIM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam Kampanye Hitam (Black Campaign) yang banyak menyerang Capres dan Cawapres, serta mulai banyak maraknya Politik Uang (Money Politic) dalam Pemilu 2024 saat ini. Melihat hal tersebut, Ketua MUI Kabupaten Pasuruan KH. Nurul Huda meminta agar praktik-praktik kotor itu di hentikan karena menodai sistem Demokrasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketua MUI Kabupaten Pasuruan Tolak Kampanye Hitam Pemilu 2024
“Sudah sangat jelas dalam Islam bahwa perbuatan Fitnah merupakan perbuatan yang sangat tercela dan di benci oleh Allah SWT, oleh karena itu saya pribadi sangat menentang adanya Kampanye Hitam yang pelakunya cenderung melakukan fitnah dan menciptakan narasi Hoaxz di dalam kegiatan kampanye,” tegasnya.
“Kami meminta kegiatan tersebut di hentikan, karena itu mengurangi kualitas Demokrasi dan menimbulkan kegaduhan serta konflik di tengah Masyarakat, sehingga dapat memecah belah umat bahkan bisa merusak tatanan toleransi sesama umat beragama,” lanjut KH. Nurul Huda, Minggu (28/01/2024).
Dia juga memberi himbauan kepada Publik agar memilih Capres menggunakan Rasionalitas dan tidak mudah terpengaruh Propaganda. Demikian halnya dalam menghadapi Politik Uang. Dengan tegas dia meminta agar seluruh Rakyat Indonesia menolak Praktik Politik uang. Karena hukumnya sama dengan perbuatan suap yang di haramkan oleh agama.
“Tak hanya haram, Kampanye Hitam dan Politik Uang masuk dalam kategori perbuatan yang sangat di benci oleh Allah SWT. Gunakan Hati nurani dalam memilih Calon Pemimpin Bangsa kita. Jangan memilih karena mendapat uang suap maupun terpengaruh fitnah dari adanya Kampanye Hitam, tersebut,” tuturnya.
Ichwan
Kabiro Pasuruan Raya