Menu

Mode Gelap
GERTAP Soroti Polemik Perombakan AKD Kabupaten Pasuruan Ketua LSM PERWIRA Segera Melaporkan Kepala Dinas PUCK-TRP Musi Rawas Ke APH Atas Dugaan Korupsi Gerakan MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Semarang Bersinergi Menjadi Garda Terdepan Kota Semarang

Sidik News · 24 Feb 2025 21:12 WIB ·

LP2BN Mengadakan Sarasehan Dalam Rangka Nguri-uri dan Melestarikan Budaya Nusantara


 LP2BN Mengadakan Sarasehan Dalam Rangka Nguri-uri dan Melestarikan Budaya Nusantara Perbesar

Pasuruan, JATIM | Sidikfakta.com – Lembaga Pelindung Pelestari Budaya Nusantara (LP2BN) Pasurman mengadakan Sarasehan di Djoglo Kedjayan, Jl. Raya Kejayan, Krajan, Sladi, Kec. Kejayan, Pasuruan, Minggu (23/2/2025)

Menurut Ki Suryo, visi Indonesia Emas 2045 tidak hanya mencakup pertumbuhan ekonomi yang pesat. Tetapi juga pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkarakter kuat, kompetitif, dan berintegritas.

LP2BN Mengadakan Sarasehan Dalam Rangka Nguri-uri dan Melestarikan Budaya Nusantara

 

Seni dan budaya dianggap sebagai elemen penting yang dapat membantu Indonesia menghadapi tantangan global dengan membangun masyarakat yang adil dan sejahtera melalui penguatan identitas budaya.

“Ketika kita bicara soal budaya nasional, mungkin kita langsung terpikir tentang tarian tradisional, pakaian adat, atau makanan khas dari berbagai daerah. Akan tetapi, sebenarnya budaya nusantara lebih luas dari itu, lho!” terang Ki Suryo dalam memberikan paparan dalam acara sarasehan (Narsum)

Budaya Nusantara mencakup segala nilai, norma, kebiasaan, hingga hasil karya yang mencerminkan identitas kita sebagai bangsa.

Budaya ini tidak muncul begitu saja, melainkan hasil dari proses panjang. Melibatkan sejarah, tradisi, dan interaksi antar berbagai suku dan budaya di Nusantara.

Baca Juga : Polres Pasuruan Ungkap Kasus Kematian Security Villa di Pandaan

Kita akan membahas lebih dalam tentang pengertian budaya nusantara. Contoh-contohnya yang bisa kita temui sehari-hari, serta dari mana sumber-sumber budaya nusantara itu berasal.

“Jadi, yuk kita kenali lebih jauh agar makin paham dan bangga dengan warisan budaya kita!” ucap Ki Suryo

Budaya nusantara adalah kumpulan nilai, norma, adat istiadat, seni, bahasa. Serta tradisi yang menjadi ciri khas dan identitas suatu bangsa.

Di Indonesia, budaya nusantara tercermin dari keberagaman budaya daerah yang bersatu dalam satu kesatuan yang disebut “Bhineka Tunggal Ika.”

“Artinya, meskipun terdapat perbedaan, namun kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia. Budaya nusantara ini terbentuk melalui proses panjang yang dipengaruhi oleh sejarah, geografi, dan interaksi antar kelompok masyarakat yang beragam.” jelas Ki Dalang Pasuruan

“Budaya nusantara bukan hanya sekadar aspek-aspek yang bersifat fisik seperti pakaian adat, tarian, atau bangunan bersejarah, tapi juga mencakup hal-hal non-fisik seperti nilai-nilai gotong royong, toleransi, dan rasa kebersamaan.” imbuhnya

Menyinggung tentang budaya daerah yang kita miliki di kota Pasuruan.

Kita mundur, di jaman Pahlawan Nasional Untung Suropati . Bagaimana dulunya beliau cara berpakaian, coraknya dan pengikat kepalanya,

“Dengan kita mengenai cara berpakaiannya, warnany dan pengikat kepala yang dipakai, kita bisa mengenali sosok sang Pahlawan kita sendiri, kita tidak perlu mengadopsi budaya daerah lain.” tuturnya

Selain itu, ia juga menyinggung terkait gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) yang marak diperjual belikan dikalangan masyarakat,

“Padahal kita punya budaya sendiri, mengapa tidak bangga dengan budaya daerah kita sendiri. Jangan sampai budaya daerah lain kita angkat, sedangkan budaya daerah kita sendiri terlupakan.” tegasnya

Disisi lain, Ayi Sahaya, SH., selaku pemerhati budaya saat ditemui di kediamannya, menanggapi hal tersebut,

“Sangat mendukung dan apresiasi acara sarasehan tersebut. Saya sepakat apa yang dikatakan Ki Suryo, kita harus bangga dengan budaya daerah sendiri, jangan mengadopsi daerah lain.” tutur Ayi

Ayi Suhaya juga menekankan bahwa seniman dan budayawan sangatlah butuh wadah, yaitu gedung kesenian Darmoyudo. Gedung satu-satunya tepatnya di kompleks rumah dinas Walikota,

“Gedung Kesenian yang seharusnya menjadi wadah apresiasi para seniman dan kreativitas, jangan dikomersialkan atau alih fungsi. Seniman maupun budayawan bila memakai gedung tersebut, harus Gratis tanpa ada pungutan.” tegas Ayi Suhaya, pemerhati budaya

Ia juga menambahkan,

“Untuk menuju Indonesia emas 2045 tidak hanya tentang kemajuan ekonomi, tetapi juga tentang kemajuan budaya dan moral bangsa.” imbuhnya

“Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan budaya Indonesia (Nusantara), agar generasi mendatang dapat menikmati warisan budaya yang kaya dan bermakna, serta budaya kita tidak terpengaruh budaya asing.” pungkas Ayi

// M. Ichwan //

Kabiro Pasuruan Raya

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jaringan Anti Rasuah Jatim Gelar Aksi di Depan Polda Jatim, Desak Skandal Korupsi Rp12 Miliar di Sampang.

24 Februari 2025 - 21:00 WIB

Perdana Ngantor Setelah Dilantik, Bupati Pelalawan Tamrin,SH Ingatkan Kepala Dinas/OPD Agar Bekerja Untuk Masyarakat.

24 Februari 2025 - 20:41 WIB

Kasus Tipikor Mandek, Polres Pasuruan Terkesan Tidak Serius Tangani Kasus Korupsi Desa Ambal Ambil

21 Februari 2025 - 19:07 WIB

FORMAT Akan Lakukan Upaya Hukum: Dugaan Praktek Mafia Tanah di Desa Pusung Malang.

20 Februari 2025 - 07:04 WIB

Polda Jatim Gandeng Media Jaga Kondusifitas Jelang Pelantikan Gubernur, Bupati dan Walikota

19 Februari 2025 - 07:43 WIB

Polres Pasuruan Ungkap Kasus Kematian Security Villa di Pandaan

18 Februari 2025 - 07:16 WIB

Trending di Sidik News