Pasuruan-Jatim | sidikfakta.com – Meskipun dari segi pangsa pasar cukup bagus dan banyak yang menggemari dari para pecinta buah yang harus rela antri untuk membelinya, Pemerintah Kabupaten Pasuruan tetap intens mempromosikan Duku Rejoso.
Dengan mempopulerkannya melalui berbagai media online, baik yang diunggah di website maupun membagikan beragam konten di beberapa media sosial.
Meski Pangsa Pasar Bagus, Pemkab Pasuruan Intens Populerkan Branding Duku Rejoso Ke Khalayak
Menjadikannya sebagai buah lokal unggulan kebanggaan Kabupaten Pasuruan dengan keotentikan rasa manis yang khas pada buah Duku dari daerah lainnya adalah tujuannya.
“Pemkab Pasuruan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terus memperkenalkan potensi Duku Rejoso agar lebih dikenal masyarakat. Termasuk juga melibatkan Pak Camat Rejoso dalam menginisiasi Desa-desa lainnya supaya warganya mau mengembangkan budidaya Duku. Sehingga lebih banyak lagi yang akan menanamnya,” ujarnya disela-sela kunjungannya di areal kebun Duku milik salah satu warga Desa Pandanrejo, Kecamatan Rejoso pada hari Kamis (25/4/2024) siang.
Tingginya permintaan Duku “Repas”, akronim dari “Rejoso Pasuruan” tersebut masih tidak sebanding dengan hasil produktivitas buah para budidaya setempat.
Praktis, banyak calon pembeli yang harus rela mengantri untuk mendapatkannya. Kondisi itu juga yang kemudian mendorong Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk melakukan persuasi terhadap warga di daerah penghasil Duku agar tertarik untuk ikut menanamnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lilik Widji Asri, Camat Rejoso Alfian Fakhrudin Kurdiamsyah dan Perangkat Desa Pandanrejo, Plh. mendampingi Bupati Pasuruan berkesempatan berinteraksi dengan beberapa petani Duku yang sedang mengunduh hasil panennya.
Mencari tahu kendala saat membudidayakan buah eksotik kaya vitamin C tersebut. Hingga menanam bibit buah Duku di sekitar pohon produktif, bantuan dari PT Cheil Jedang Indonesia melalui program Corporate Social Responsibility-nya.
“Potensi Duku Rejoso yang rasanya manis, berbiji kecil dan berdaging tebal ini luar biasa. Karena itu harus terus kita kembangkan bersama-sama. Selain melakukan sosialisasi ke warga supaya tertarik membudidayakannya untuk memenuhi tingginya permintaan buah Duku dari para konsumen, Pemkab Pasuruan juga bekerjasama dengan perusahaan di area Rejoso. Diantaranya dirupakan dalam bentuk pembelian bibit tanaman Duku yang sekarang ini kita tanam di kebun,” ujarnya dengan bersemangat.
Saat salah satu petani menceritakan beberapa problemnya selama mengembangkan Duku “Repas”, selain persoalan mahalnya pupuk yang ia rasakan bersama rekan-rekannya, berharap ada bantuan subsidi pupuk dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan atau dari perusahaan sekitar.
Seperti di Desa Pandanrejo dengan jumlah tanaman yang menghasilkan sebanyak 300 pohon dan produktivitas hasil panen antara 50-250 kg/pohon. Di Desa Kawisrejo, jumlah tanaman yang menghasilkan 63 pohon dengan produktivitas 100-200 kg/pohon dan juga beberapa desa di Kecamatan Rejoso.
Sedangkan di Desa Ketegan, jumlah tanaman yang menghasilkan 75 pohon dengan produktivitas 50-100 kg/pohon. Di Desa Sadengrejo, jumlah tanaman yang menghasilkan 25 pohon dengan produktivitas 100-300 kg/pohon.
Tidak hanya di situ saja. Desa Rejoso Kidul juga turut membudidayakan dengan jumlah tanaman 53 pohon dan produktivitas 50-100 kg/pohon.
Dilli djadit ganda franata
// Kontributor Pasuruan raya //