Kabupaten Kendal | Sidikfakta.com – Orang tua Baladiva Nisrina Maheswari masih berjuang mencari keadilan atas kematian putri mereka. Baladiva warga Dukuh Tunggukrejo RT 01 RW 06 Desa Kedungsuren Kecamatan Kaliwungu Selatan kabupaten Kendal yang tewas setelah mendapat tusukan berkali-kali oleh Muhammad Gunawan (mantan pacarnya)
Korban sempat dibawa ke RSUD Dr. H. Soewondo namun lukanya terlalu parah. (12/11/24).
Gunawan sendiri ternyata memiliki riwayat gangguan jiwa. Pelaku melakukan penusukan karena kecewa Baladiva tidak mau di ajak balikan, Orang tua Baladiva pun kecewa mendengar kan informasi yang menyatakan Muhamad Gunawan pelaku penusukan desa Kaliwungu Kendal mengalami gangguan jiwa. Pihak keluarga dengan pendampingan tim penasihat hukumnya dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Nubis Jaya Justitie semarang yang ber anggotakan Novita Fajar Ayu Wardhani, S.H. dan Ali Lubab, S.H., M.H.
Sampai saat ini keluarga korban baladiva mencari keadilan atas meninggalnya putri nya, Keluarga korban beserta kuasa hukum menelusuri langsung kondisi pelaku yang merupakan mantan pacar anaknya di Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo, Kamis (8/8/2024).
Perjuangan Orang tua Baladiva Nisrina Maheswari mencari keadilan atas kematian putri mereka
Ibu korban, Siti Mariyantin mengatakan selama anaknya mengenal dan pacaran dengan pelaku kurang lebih empat tahun kondisinya dari pelaku sehat jasmani maupun rohani, Bahkan selama pacaran keluarga korban dengan pelaku berhubungan baik.
“Pelaku ini kondisi baik normal dan tidak ada penyimpangan apapun,” ujarnya saat ditemui Team Media.
Menurut Siti, anaknya mengenal pelaku sejak masih SMA. Keduanya saling mengenal hingga akhirnya pacaran.
“Sampai kerja pun mereka berdua bareng, Keluarga pelaku menerima baik dengan kami bahkan sebaliknya,” tuturnya.
Siti menepis adanya adanya pemberitaan menyatakan Muhamad Gunawan mengalami gangguan jiwa.
Bahkan selama pacaran keluarga korban dengan pelaku berhubungan baik.“Pelaku ini kondisi baik normal dan tidak ada penyimpangan apapun,” ujarnya saat ditemui wartawan.
Terkait penusukan, Siti menceritakan saat itu sedang berjualan dan suaminya yakni Mujiono sedang bekerja.
“Posisi rumah itu sepi tidak ada orang hanya korban,” imbuhnya.
Siti mengatakan pisau yang korban gunakan untuk menusuk anaknya bukan miliknya. Pisau tersebut ia bawa dari rumah oleh pelaku. Ia melihat pisau itu saat menunjukkannya ke dokter.
“Setelah saya lihat saya tidak punya pisau itu. Pisaunya stainless dan saya tidak punya pisau itu, pisau tersebut di bawa pelaku dari rumahnya,” jelasnya.
Baca Juga : Peringatan Hari Pahlawan Di SD Negeri 01 Banyumanik Kota Semarang
Di sisi lain ia menceritakan bahwa hubungan anaknya dengan pelaku kandas. Bahkan pelaku datang ke rumahnya meminta agar bisa berpacaran lagi dengan anaknya.
Menurutnya, permasalahan korban dengan pelaku merupakan masalah percintaan. Pelaku tidak terima karena korban meminta putus.
“Karena tidak terima pelaku mencoba merencanakan sesuatu, terhadap korban” tuturnya
Pihaknya memastikan pelaku telah merencanakan pembunuhan terhadap Baladiva.
Hal ini dibuktikan pelaku datang ke rumah korban menggunakan sepeda motor yang berbeda. Bahkan sepeda motornya tidak diparkirkan di depan rumah korban.
“Motornya ditinggal jauh dan tidak di dekat rumah. Pelaku sudah mengitari rumah korban dan melihat kondisi area sekitar, pada Saat sepi pelaku masuk ke rumah korban dan membawa pisau yang sudah dipersiapkan sebelumnya, Informasinya pelaku beli pisau dulu,” terangnya.
Pengacara Ali Lubab, S.H., M.H. menambahkan pelaku sengaja menghunuskan pisaunya di area vital korban. Berdasarkan data dimilikinya pelaku menusuk korban sebanyak 10 kali. Pisau itu masih menancap di perut korban.
“Berdasarkan data 4 tusukan bagian perut, 1 tusukan bagian dada, 3 tusukan tangan kiri, 2 tusukan tangan kanan,” jelasnya
Ali Lubab, S.H.M.H. menyebut dampak tusukan itu menyebabkan korban meninggal dunia. Korban meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.
“Jadi keluarga sempat membawa korban ke RSUD Dr. H. Soewondo, namun tidak tertolong,” tuturnya.
Pelaku penusukan mantan pacar di Kendal yang mengakibatkan korban meninggal, Muhamad Gunawan usia 21 tahun, kini di titipkan di Panti Sosial di Milik Dinas Sosial Pemkab Kendal.
Harapan dari Keluarga Korban apabila Pelaku Pembunuhan terhadap anaknya mengalami gangguan kejiwaan maka pelaku di rawat di rumah sakit jiwa supaya pelaku sembuh dan bisa mempertanggungjawabkan perbuatanya
“Jadi saya sebagai ibu korban berharap apabila pelaku mengalami gangguan jiwa maka harusnya pelaku di rawat di Rumah Sakit Jiwa dan apabila sudah sembuh pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatanya,” tuturnya.
Sementara itu, Ali Lubab, S.H., M.H. menambahkan dari Tim Kuasa Hukum Keluarga Korban
“Kami sudah bersurat kepada Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kendal Supaya pelaku di Rehabilitasi Kesehatan Kejiwaannya ke Fasilitas Kejiwaan supaya pelaku sehat jiwanya dan bisa mempertanggungjawabkan perbuatanya.”
// RedPell //