Pelalawan | Sidikfakta.com – Terkait Vidio Viral di TikTok yang melibatkan sejumlah oknum wartawan dan LSM dengan pengendara mobil Pick Up berwarna hitam dengan tenda warna-warni. Salah seorang oknum wartawan berinisial SN mewakili rekan-rekannya, ungkap kronologi yang sebenarnya. (26/01/2025).
Kejadian bermula saat SN beserta 5 orang rekannya sedang berkendara menuju arah Sorek dengan 2 mobil secara beriringan, yaitu mobil Avanza di depan berisi SN (supir).
AB dan TM serta mobil Kijang berisi JP (supir), JZ dan OF, dari Pangkalan Kerinci di belakang, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, Senin (20/1/2025).
Terkait Vidio Viral di TikTok, Salah Seorang Oknum Wartawan yang Terlibat Ungkap Kronologi Sebenarnya
Setibanya lewat jembatan Pangkalan Kerinci, sekitar Kilometer (KM) 83 Desa Kemang, ada 1 unit mobil pick-up yang melintas.
SN menjelaskan bahwa mobil pick-up tersebut melaju didepan kendaraan kami dan tidak memberikan jalan saat mencoba mendahuluiny.
Setelah sampai melewati simpang tiga Desa Kemang. Meskipun sudah memberikan kode berupa klakson dan lampu. Pengemudi pick-up tetap tidak memberikan ruang. Bahkan terus menutup jalan dengan melaju kencang.
“Saya mencoba memberi kode untuk mendahului, tapi mobil itu terus menghalangi jalan. Spontan saya dan teman-teman curiga dengan muatan Pick Up tersebut. Dugaan kami, siapa tau mobil itu membawa sesuatu barang Ilegal, contohnya saja minyak bersubsidi. Karena itu juga, kami berinisiatif untuk ingin menanyakan kepada pengemudi Pick Up terkait muatan yang dia bawa, dan kenapa tidak memberi jalan,” ungkapnya menjelaskan kronologi sebelum sampai di SPBU Palas.
Ia (SN) menyampaikan,
“ketika hampir tiba di SPBU Palas, saya berhasil masuk ke samping mereka sehingga mobil kami sempat sejajar.”
“Dalam waktu singkat saat mobil sejajar itu, teman saya AB (inisial) sempat membuka kaca mobil dan bertanya, bawa apa? Kenapa nutup jalan? Berhenti sebentar! Saat itu juga supirnya terdengar menyebutkan SPBU sambil menunjuk kearah depan, lalu kami ikut dia ke SPBU,” ucap SN.
Baca Juga : Dinilai Tidak Komitmen Memberantas Aktivitas Ilegal, IPMPB Pekanbaru Desak Kapolda Riau Evaluasi Kapolres Pelalawan
Lanjutnya menjelaskan, setibanya di SPBU Palas pengemudi Pick Up turun dari mobil dan langsung merekam sambil bertanya,
“Kami diberhentikan secara paksa maksudnya apa ini?, katanya tanpa mengakui bahwa sebelumnya dia yang tidak memberikan jalan,” kata SN lagi sambil menirukan ucapan supir mobil Pick Up tersebut di SPBU Palas.
Ia juga menuturkan bahwa ketika itu temennya JP (dari LSM) langsung bertanya kepada supir yang tengah merekam, siapa yang memperhatikannya.
“Pak JP langsung bertanya siapa (memperhatikan) dan dimana? Tapi sang supir berkata, itu kan di berhentikan tadi kan? Di situ, kami dikejar diberhentikan paksa. Kemudian pak JP berkata, nggak, ditanya tadi apa? Namun sang supir malah seolah mengalihkan pembicaraan dengan berkata, nggak, ini abang ini kami diberhentikan paksa. Selanjutnya ya seperti dalam vidio yang viral itu,” ujar SN menjelaskan.
Sempat terjadi adu argumen di lokasi kejadian antara beberapa wartawan dan supir PickUp.
Walaupun SN sudah memperkenalkan diri bahwa dari media sambil menunjukan KTA (Kartu Tanda Anggota) wartawan. Tetapi sang supir terus merekam, tanpa memberikan waktu bagi para wartawan untuk menjelaskan dengan baik.
“Dia (supir Pick Up) tidak memberi waktu untuk bicara baik-baik. Dia terus bicara dan sempat berkata, kan udah ku bilang ini paket SiCepat, kalau indak paket si cepat ini kalian bawa ini ke Polsek. Harusnya kan dia bicara baik-baik di awal, dan nggak perlu nutup jalan kami,” sebut SN lagi.
Sebelumnya salah seorang wartawan, TM, sempat mencoba bicara baik-baik sambil mempertanyakan muatan yang ia bawa.
Namun karena sang supir terus bicara sambil merekam video, TM sempat reflek dan tidak sengaja menepis hp supir karena ingin bicara baik-baik secara langsung.
SN juga menambahkan, sempat juga teman kami JZ menepisnya karena supir merekam vidio dengan lampu flas tepat di depan wajah JZ. Hingga terjadi mis komunikasi, dan sang supir langsung berkata,
“Kenapa, ini tempat umum, kenapa kami diberhentikan secara paksa,” kata SN bercerita.
Selain itu, bahkan TM sempat juga memperkenalkan diri dan nama medianya sambil menjelaskan kepada supir bahwa mereka curiga siapa tau mobil Pick Up itu bermuatan minyak ilegal.
Namun sang supir memberi respon yang cukup mengejutkan dan seolah menantang sambil berkata,
“Kalau ini bukan minyak, kalian siap dituntut? Kalian seperti preman, menakut-nakuti, ini paket Sicepat,” kata SN menirukan ucapan supir Pick Up seperti dalam vidio yang beredar.
Hingga pada akhir kejadian di lokasi, supir mengancam akan viralkan kejadian tersebut dengan video yang telah ia rekam. Kemudian SN menanggapinya dengan santai sambil berkata,
“ya nggak apa-apa, viralkan, nggak masalah. Kita nggak merampok biar tau, kita nggak pungli, kan kita hanya menanyakan”.
Supir bahkan menyebutkan, “Kayak preman”, SN pun menjawab,
“Kami hanya bertanya. Kalau bukan minyak ya udah gak apa-apa. Mengerti gak bahasa preman itu. Kami bukan preman, kami tidak minta-minta duit, kami tidak merampok, kami tidak pungli, kanapa takut sama kami, kita kan nanya,” ucapnya kepada supir ketika itu.
Kepada awak media, SN mengungkapkan bahwa mereka bertindak tenang selama viralnya vidio tersebut. Karena mereka tidak melakukan hal yang dituduhkan seperti caption atau judul vidio yang pertama viral.
Ditambah lagi karena mereka sama sekali tidak memiliki niat buruk kepada pengemudi Pick Up ataupun muatannya.
“Kami kan tidak ada melakukan pungli atau pun kekerasan yang misalnya menimbulkan luka atau kerugian lainnya kepada sang supir dan temannya maupun muatan yang mereka bawa,” pungkas SN diakhir penyampaiannya.
Kejadian di SPBU Palas itu hanya karena sempat terjadi selisih paham dijalan.
Oleh karenanya mereka berniat untuk bertanya kepada supir.
Sejalan dengan itu mereka juga berinisiatif untuk mempertanyakan muatan yang terbawa oleh mobil Pick Up tersebut.
Hingga akhirnya mobil dan pengendara Pick Up beserta temannya bisa pergi tanpa meminta apapun.
Tidak berselang lama setelah kejadian. Ternyata vidio tersebut beredar di media sosial TikTok oleh akun @chikachika570. Dalam waktu singkat vidio itu pun viral.
Namun sayangnya caption atau judul vidio yang bertuliskan,’hati2 di lintas timur,uda banyak sok preman,dan pungli,macam jagoan aja,’.
Sementara semua oknum wartawan dan LSM dilokasi kejadian tidak ada melakukan kekeran dan tidak sedikit pun meminta sesuatu yang berkaitan Pungli (Pungutan Liar) kepada supir dan temannya.
Beberapa hari kemudian, sang supir mobil Pick Up itu ternyata telah membuat laporan kepolisian dan akibatnya sejumlah oknum wartawan dan LSM yang ada saat kejadian dipanggil oleh Polres Pelalawan untuk memberikan keterangan yang dterjadwal pada hari Senin, tanggal 27 Januari 2025.
Atas panggilan dari Polres Pelalawan itu. Sejumlah oknum wartawan dan LSM yang terlibat bersikap profesional dan menyanggupi panggilan tersebut sesuai waktu yang telah terjadwalkan
// Zurwanto //